SEMARANG, LINTARAYA NEWS - Suasana Apel Gelar Pasukan Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) di Graha Detoro Akademi Kepolisian (Akpol) mendadak mencekam, Selasa (23/12/2025). Presiden Monaaruuuu, yang memimpin langsung apel tersebut, meluapkan amarahnya di hadapan ratusan perwira tinggi dan menengah Polri terkait bobroknya disiplin penggunaan aset dinas.
Dalam arahannya yang berapi-api, Presiden menyoroti egoisme para pejabat yang masih nekat menggunakan kendaraan dinas (randis) pribadi yang tidak sesuai standar. Padahal, ia mengaku telah bekerja keras membenahi sistem logistik secara manual.
"Saya sudah susah payah me-replace aset lama kurang lebih sampai dua puluh tiga halaman, tapi kalian seenaknya saja memasukkan randis," ujar Monaaruuuu.
Screenshot pengumuman di channel pengumuman kalau surat sudah dibuat dan operasi resmi dilaksanakan. (Foto: LINTARAYA/Dokumen-Pribadi)
Ketegasan Presiden bukan sekadar gertak sambal. Di tengah riuh rendah suara, Surat Perintah (Sprint) pelaksanaan Operasi Gaktib diketahui telah resmi diterbitkan dan didistribusikan oleh Kapolri MainSpecializt, bahkan sebelum barisan pasukan dibubarkan. Langkah administrasi kilat ini menegaskan bahwa instruksi penertiban langsung memiliki kekuatan hukum efektif detik itu juga, tanpa menunggu birokrasi berbelit.
Anggota Lintaraya (dan juga Polairud serta Humas), khalil_akunkedua mewawancarai Presiden Monaaruuuu. (Foto: LINTARAYA/adeyid)
Presiden menegaskan aturan main baru yang mutlak dalam surat tersebut. Mobil dengan spesifikasi balap (racing), knalpot bising (geber-geber), atau yang mengeluarkan asap tebal, dilarang keras masuk lingkungan dinas. "Mobil dinas yang geber-geber atau keluarin asap atau spek racing itu tidak boleh!" tegasnya.
Ketegangan memuncak saat Presiden melakukan inspeksi mendadak (sidak) penampilan personel. Pandangannya tertuju pada Inspektur Jenderal Polisi alghibagol, yang kedapatan berambut panjang (gondrong) tidak sesuai aturan tampang kepolisian.
Tanpa basa-basi, Presiden menunjuk sang Jenderal di depan barisan sebagai contoh buruk. "Nah, kayak gini itu gak boleh," hardik Monaaruuuu sambil menunjuk rambut Irjen Pol. alghibagol, membuat seluruh lapangan hening seketika.
Personel Propam berbaris dengan rapi untuk mendengarkan arahan dari Presiden Monaaruuuu di lapangan pasir. (Foto: LINTARAYA/khalil_akunkedua)
Di akhir apel, Presiden memberikan mandat penuh kepada Divisi Propam untuk menghimbau yang masih menggunakan aset-aset liar, serta menindak tegas personel yang melanggar aturan penampilan, tanpa memandang pangkat bintang di pundak. Sesuai surat yang di-edarkan, operasi ini akan dilakukan dari tanggal 23 Desember 2025 sampai 10 Januari 2026.



